-->

Bunga Desa dalam Kota

kriiik kriiik kriik...

jangkrik sedang berdansa
disana di saat senja mulai padam

kriiik kriiik kriiik...

menuai waktu yg sedang berlalu
para jangkrik sibuk bernyanyi

adakalanya sebuah kehidupan sedang rindu akan ribuan impian
itu adalah naluri batin manusia
nafsu pada jutaan impian2 yg tak pasti

***



Langit mulai gelap, suasana semakin hening. sebuah pondok kecil dekat tambak kering, diapit ribuan hutan bakau. seakan itu adalah senyawa dari alam yg tak terpisahkan.
musim lalu pohon2 menggugurkan dedaunannya bukan main, terasa panas, keruh tak berbisik. para jangkrik merasa bosan karna tak banyak makanan untuk dilahap. musim lalu adalah musim kemarau yang menggelisahkan banyak penduduk karena susah mendapatkan air di daerah yg terkucil ini.

kuberdiri dihadapan jendela kamar, menelusuri pandangan hampa bertabur bintang. warna-warni yg sungguh elok dipandangan mata. para jangkrik terus berdansa menemaniku malam ini. menyeru haribaan hati untuk tetap diam bersama mereka, bersama kumbang2 cantik nan elok.

esok senin, aku harus ke kota kecil yang sedang sibuk dengan pembangunannya sendiri. kota yang sedang berkembang dalam masa pembangunan toko2 baru gaya eropa pedalaman, melebarkan jalan-raya versi tikus2 berdasi, membangun sarana transportasi yang telah malang melintang menjadikan kota berpolusi tinggi. sempit, apik, bau, kotor, bahkan kolot-mengolot. mungkin itu saja pandanganku untuk kota sekecil itu. kota Matang, tempat aku menimba ilmu strata satu.

biarlah malam ini aku tidur nyenyak diatas tilam kasur kapas, dan memadamkan panyeut kecil agar tidurku nyaman. hanya cahaya bulan yang menerangi celah2 dinding kamar kecilku dimalam ini.

***
Fajar telah tiba, menabur harmoni yang meluapkan rasa bahagia tiap-tiap insani. Perjalanan kurang lebih sepuluh kilometer, aku bernyanyi dalam bus reyot jurusan Matang-Bireuen. secuil mimpi menelusuri saraf-saraf otakku untuk mermimpi, tak lain tak bukan, hanyalah menyandang gelar sarjana teknik. walaupun itu hanya sebuah mimpi, mungkin itu cukup untuk pagi ini bersama polusi-polusi udara yang menyengat tampilan langit kota Matang.

beberapa menit sebelum angkot mini masuk keterminal Matang, hand phone-ku berbunyi. ternyata satu pesan masuk. ku buka pesan singkat tersebut, dan ku baca:
" Maaf, saya ingin kuliah di Banda Aceh. walaupun kita semakin jauh, jadikan kerinduanmu selalu tertuju untukku. salam sayang untukmu selalu".

kawan, isi pesan tersebut adalah sms dari seorang gadis yg belum lama ku kenal. tapi ia adalah kekasih baruku, walaupun disebut sebagai pacar, mungkin itu hanyalah sebutan untuk seorang kekasihku saat ini. mungkin saja pantas ku sebut ia adalah seorang kekasih, dan itu banyak terjadi di kota2 besar.
LihatTutupKomentar