matahari mulai terbenam di ufuk barat
terlegam satu kehangatan jingga dahsyat
menakjubkan pada yang kuasa
memerintahkan hati untuk memenuhi panggilan
di surau terdekat
dekat halaman pantai
langit mulai gelap
menjilati hati yang gundah gulana
merebahkan raga dipucuk bakau
melerai waktu yang hina-hina
mulai runtuh harapan baruku bersamanya
diatas sana
diatas awan gemawan yang menjulang tinggi
terselip oleh tabir2 langit hitam
kudengar suara azan
terasa hangat sampai ke hati
seperti angin surga menghembus
menyejukkan serta mendinginkan
kutatap langit jingga itu
dan kulihat satu harapan baru
tertanam di dalamnya
aku sedang galau
ku harus meraba ketegaran
agar bisa berdiri tegap
menghembuskan nafas istighfar
senja dipucuk bakau
melerai waktuku yang hina-hina
sujudku didalam surau
melegakan hati gundah gulana
Oleh: Aroelika Munar
terlegam satu kehangatan jingga dahsyat
menakjubkan pada yang kuasa
memerintahkan hati untuk memenuhi panggilan
di surau terdekat
dekat halaman pantai
langit mulai gelap
menjilati hati yang gundah gulana
merebahkan raga dipucuk bakau
melerai waktu yang hina-hina
mulai runtuh harapan baruku bersamanya
diatas sana
diatas awan gemawan yang menjulang tinggi
terselip oleh tabir2 langit hitam
kudengar suara azan
terasa hangat sampai ke hati
seperti angin surga menghembus
menyejukkan serta mendinginkan
kutatap langit jingga itu
dan kulihat satu harapan baru
tertanam di dalamnya
aku sedang galau
ku harus meraba ketegaran
agar bisa berdiri tegap
menghembuskan nafas istighfar
senja dipucuk bakau
melerai waktuku yang hina-hina
sujudku didalam surau
melegakan hati gundah gulana
Oleh: Aroelika Munar