Jangan ragukan cintaku pada bentukmu yang
setiap kali kupandang
indah lunglai memanja
selalu, tika kubasuh mukaku setiap kali
sepanjang pagi
terlalu manis kau temani ranjangku
Serasa tubuhku selalu menikmati keindahanmu
jika kita saling berpandang jemu
kusentuh mahkotamu, kau pun diam
tak sepatah katapun kau ucapkan
diam, kau diam menikmati sentuhanku
hanya dengan sepotong senyuman, kulambaikan
tanganku bersama kepergiannya mentari
wahai vas bungaku
teduhkan cantikmu selalu di kamarku!
Bireuen, Mei 2012
Aroelika Munar