Thursday, December 10, 2015
: Cut Rizka Naisha
Aku takkan bisa menulis puisi
jika kau sedang bersedih hati
aku tak akan mampu menulisnya lagi
jika kau tak di sampingku seutuhnya
aku menginginkanmu tetap tegar di dekatku
di dekat kapalku yang asing ini.
Hingga sampai kita menua nanti
sampai anak cucu kita menikmati
manisnya madu harapan beserta impian mereka
tentu bersamaku dan dirimu, oh sayangku.
Kau lihat?
matahari kan selalu terbit dan terbenam
jiwa dan raga selalu erat dan kuat bersatu
sang bulan juga bersahabat bersama malam malamnya
begitulah dengan kita, jelitaku
ku ingin senyuman itu teruslah mengembang
sepanjang hari
setiap waktu dan selamanya!
Maka pintaku padamu kini, hanya satu
: wahai semangat juangku! tetaplah engkau tegar bersamaku.
jika kau sedang bersedih hati
aku tak akan mampu menulisnya lagi
jika kau tak di sampingku seutuhnya
aku menginginkanmu tetap tegar di dekatku
di dekat kapalku yang asing ini.
Hingga sampai kita menua nanti
sampai anak cucu kita menikmati
manisnya madu harapan beserta impian mereka
tentu bersamaku dan dirimu, oh sayangku.
Kau lihat?
matahari kan selalu terbit dan terbenam
jiwa dan raga selalu erat dan kuat bersatu
sang bulan juga bersahabat bersama malam malamnya
begitulah dengan kita, jelitaku
ku ingin senyuman itu teruslah mengembang
sepanjang hari
setiap waktu dan selamanya!
Maka pintaku padamu kini, hanya satu
: wahai semangat juangku! tetaplah engkau tegar bersamaku.
Banda Sakti, 10 Desember 2015.
Aroelika Munar
Aroelika Munar
